Minggu, 01 September 2013

Mengurus Visa Jepang

Nah, karena saya diterima di perguruan tinggi di Negeri Sakura, saya akan pergi ke sana, oleh karena itu, saya membutuhkan visa supaya tidak ditolak di Imigrasi Jepang saat mendarat nantinya di Bandara Jepang. Saya akan membagi pengalaman saya mengurus Visa ini. Karena saya ke Jepang sebagai pelajar, maka yang akan saya share di blog ini adalah mengurus visa khusus untuk pelajar. Untuk jenis visa lainnya silakan cari di www.google.com ;p.

Persyaratan untuk visa khusus ada 4:


  1. Paspor. Tidak ada ketentuan berapa lama masa berlaku paspor yang tersisa, tetapi untuk jaga-jaga, mungkin spare sekitar 6 bulan - 1 tahun sebelum masa expiry paspor tersebut. Karena saya "orang biasa", saya memiliki paspor hijau. Untuk paspor dinas (biru) mungkin ada persyaratan yang lain.
  2. Formulir yang telah diisi. Formulir bisa didownload di sini.  
  3. Pasfoto. Ukuran pasfoto 4,5 cm x 4,5 cm. Pasfoto diambil 6 bulan terakhir, tanpa latar/putih, bukan hasil edit. Pasfoto ditempel di formulir aplikasi.
  4. Certificate of Eligibility (CoE). CoE merupakan surat yang dikeluarkan oleh kantor Imigrasi di Jepang. Detail pengurusan silakan ditanyakan ke Universitas/Sensei masing-masing. Pengalaman saya, saya dikirim form oleh sensei yang harus diisi.  Form kira-kira berisi berapa lama di Jepang dan siapa yang membiayai selama studi di Jepang. Form tersebut diisi, kemudian dikirim ulang ke pihak universitas dengan tambahan pasfoto 3 cm x 4 cm. Kemungkinan format form bergantung pada universitas masing-masing. Pengurusan CoE sekitar 1-3 bulan. Saya mendapat CoE 40 hari setelah saya mengirim form CoE yang telah diisi ke pihak universitas. Lama waktu pengurusan juga bergantung pada kantor imigrasi tempat CoE diurus.
  5. Foto kopi KTP. 

Setelah 4 syarat tersebut dikumpulkan, silakan datang ke Kedutaan Besar Jepang. Kedutaan Besar & Konsulat Jepang ada di beberapa tempat di Indonesia. Kita hanya bisa mengurus sesuai dengan yurisdiksi kedutaan berdasarkan alamat KTP kita. 

  1. Jakarta: Seluruh pulau Jawa kecuali Jawa Timur, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Babel, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat.
  2. Makassar: Pulau Sulawesi, Maluku, Papua.
  3. Surabaya: Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur.
  4. Denpasar: Bali, Nusa Tenggara.
  5. Medan: Sumatera Utara, Aceh, Riau, Sumatera Barat, Jambi.
KTP saya Yogyakarta, maka saya harus mengurus di Jakarta. Kedutaan Besar Jepang di Jakarta Beralamat di Jl. M.H Thamrin 24. Letaknya di sebelah Plasa Indonesia. Untuk mencapai kedutaan, ada beberapa cara. 

  1. Dari Bandara Soekarno-Hatta, naik Damri arah Thamrin City. Dari Thamrin City tinggal jalan kaki melewati jalan Kebon Kacang Raya arah jalan Thamrin. Jarak Thamrin City ke kedutaan sekitar 500 m.
  2. Dari Stasiun Gambir, naik transjakarta dari halte gambir, pindah bus di halte harmoni, dari halte harmoni naik transjakarta arah kota, turun di halte Bundaran HI. Dari situ tinggal jalan.
  3. Dari Bandung, naik Shuttle dari Balubur Town Square atau Pasteur point arah Thamrin City. Seperti pada poin 1.
  4. Mobil pribadi.
  5. Taksi, ojek, silahkan nego dengan supirnya :D
 
Untuk ke kedutaan, tidak perlu membuat perjanjian. Langsung saja datang ke kedutaan, lalu ambul nomor antrian. Oh iya, jangan lupa bawa KTP atau SIM, karena akan dititipkan untuk mendapat nomor ID masuk. Pengalaman saya, saat dipanggil untuk menyerahkan berkas, tidak ditanya apa-apa. Petugas loket hanya mengecek kelengkapan dan memberi kuitansi pengambilan visa. Prosesnya ga pake ribet. Voila, 4 hari kemudian saya kembali ke kedutaan dan Visa saya sudah jadi. Biaya pembuatan visa Rp 350.000. 

Visa yang saya dapat single entry. Tapi jangan khawatir, karena jika kita keluar Jepang dan masuk ke Jepang lagi, kita tidak perlu mengurus visa lagi karena cukup menunjukkan resident card yang akan kita dapat saat di Jepang nantinya, asal perginya masih dalam masa berlaku visa, umumnya 1 tahun untuk mahasiswa master dan 2 tahun untuk mahasiswa doktor, nanti akan diperpanjang jika studi doktor atau master belum selesai. Semoga bermanfaat.




Senin, 29 Juli 2013

Kimia Teori

Kimia merupakan salah satu bidang keilmuan dasar pada ilmu pengetahuan alam. Di dalam ilmu kimia terdapat dasar-dasar keilmuan yang digunakan sebagai landasan keilmuan lain seperti fisika, nanoteknologi, ilmu material, geologi dan lain-lain. Kimia mempelajari komposisi, sifat-sifat dan perilaku suatu materi, baik dari tingkat yang sangat kecil (mikroskopis) maupun tingkat yang besar (makroskopis).
Salah satu cabang dalam ilmu kimia adalah ilmu kimia teori. Kimia teori pada umumnya memberi penjelasan tentang fenomena-fenomena kimia yang terjadi dalam ranah eksperimen di laboratorium. Contoh yang cukup sederhana adalah fenomena asam-basa. Di dalam kimia dikenal 3 jenis teori asam-basa. Teori yang pertama adalah teori Arrhenius. Teori Arrhenius menjelaskan bahwa zat yang bersifat sebagai asam di dalam air adalah ion H+ dan zat yang bersifat basa adalah OH-. Seiring perkembangan zaman, terdapat fenomena asam-basa yang baru, yaitu terdapat suatu zat dapat bersifat basa walaupun zat tersebut tidak mengandung ion OH-, misalnya senyawa NH3. NH3 bila dilarutkan ke dalam air akan memberikan sifat basa. Dari manakah sifat basa tersebut berasal? Akhirnya, para ilmuwan menyimpulkan bahwa air (H2O) dapat bereaksi dengan NH3 menghasilkan ion NH4+ dan  ion OH-. Ion OHlah yang memberikan sifat basa. Oleh sebab itu, dibuat teori asam basa baru yaitu Teori Bronsted-Lowry. Teori ini menjelaskan bahwa asam adalah donor (pemberi) ion H+ sementara basa adalah akseptor (penerima) ion H+. Berdasarkan teori ini, NH3 bersifat basa. Teori Bronsted-Lowry ini, meskipun dibuat setelah teori Arrhenius, selalu konsisten dengan teori Arrhenius dalam hal definisi asam-basa. Pada akhirnya dikembangkan teori asam-basa yang lebih umum lagi yaitu teori Lewis. Berdasarkan contoh-contoh tersebut dapat terlihat bahwa kimia teori merupakan cabang yang cukup penting di dalam ilmu kimia.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan kimia, kimia teori fokus mempelajari sistem-sistem kimia pada level atom atau molekul. Hal ini disebabkan karena sifat-sifat materi pada tingkat atom atau molekul sangat sulit ditentukan melalui eksperimen di laboratorium sehingga membutuhkan teori yang baik untuk mempelajari sifat materi pada tingkat atom dan molekul. Selain itu, dengan mempelajari level atom maupun molekul, kita dapat meramalkan sifat-sifat dari materi pada tingkat yang lebih besar (makroskopis).
Pada tingkat mikroskopis, di dalam kimia teori dikenal persamaan Schrodinger. Persamaan ini merupakan “kotak hitam” pada ranah kimia teori. Dengan menyelesaikan persamaan ini, semua sifat dari materi tersebut dapat diramalkan bahkan tanpa melakukan percobaan di laboratorium! Akan tetapi, inilah tantangan di bidang kimia teori. Persamaan Schrodinger tidak dapat diselesaikan dengan mudah. Persamaan ini hanya dapat diselesaikan untuk atom hidrogen saja. Untuk atom dan molekul yang lebih besar dari hidrogen, persamaan ini sangatlah sulit untuk diselesaikan. Pada akhirnya, untuk menyelesaikan persamaan Schrodinger, digunakan pendekatan-pendekatan matematis yang cukup rumit serta metode-metode yang dikenal sebagai metode ab initio. Metode ab initio yang cukup terkenal antara lain Hartree-Fock (HF) dan Teori Fungsi Kerapatan (Density Functional Theory, DFT).
Pada awal-awal perkembangan kimia teori, metode-metode untuk menyelesaikan persamaan Schrodinger hanya dapat diselesaikan menggunakan kertas dan pensil, tanpa bantuan alat hitung apapun. Seiring perkembangan zaman dan penemuan komputer, kemajuan di bidang kimia teori sangat pesat. Perkembangan komputer telah memungkinkan pengembangan dan aplikasi program komputer untuk menyelesaikan masalah-masalah kimia teori. Ilmu ini dikenal sebagai kimia komputasi.
Perkembangan ilmu kimia teori dan komputasi di negara-negara maju cukup pesat. Hampir semua universitas terkenal memiliki program studi kimia teori maupun kimia komputasi. Mereka menyadari bahwa kimia teori dan komputasi sangatlah penting, dengan mempelajari kimia teori mereka dapat menjelaskan fenomena-fenomena yang terjadi di laboratorium maupun di alam.

Sayangnya, perkembangan kimia teori di Indonesia tidak cukup berkembang. Dari sekitar 75 universitas di Indonesia yang memiliki program studi kimia, mungkin kurang dari separuhnya yang memiliki bidang penelitian kimia teori dan komputasi. Publikasi tentang kimia teori di Indonesia juga sangat kurang dibandingkan dengan publikasi di bidang eksperimen. Walaupun kimia eksperimen lebih memiliki hasil nyata, bukan berarti bagian kimia teori dapat ditinggalkan begitu saja. Dengan melakukan kerjasama yang baik dari bidang kimia eksperimen maupun teori, diharapkan dapat menghasilkan karya-karya yang cukup baik. Sebagai contoh jika orang ingin mensintesis suatu bahan, dia seharusnya membutuhkan orang teori untuk meramalkan hasil sintesis tersebut. Jika hasil peramalan secara teoretis tidak sesuai dengan harapan, untuk apa dilanjutkan? Sehingga orang yang ingin melakukan sintesis tersebut dapat mencari misalkan metode atau bahan kimia yang lain.

Selasa, 16 Juli 2013

Road to LPDP

Alhamdulillah, akhirnya SK Penerima Beasiswa LPDP keluar juga. Insya Allah dengan Beasiswa tersebut saya akan melanjutkan kuliah Doktor di Negeri Matahari Terbit, tepatnya di kota Nagoya. Banyak pengorbanan yang sudah dilakukan untuk menggapai beasiswa ini (ceileh...).

LPDP, apaan tuh?

LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) dibentuk pada tanggal 30 Januari 2012 berdasarkan keputusan Menteri Keuangan No. 18/KMK.05/2012. Lembaga ini bertujuan untuk mengelola Dana Pengembangan Pendidikan Nasional yang merupakan penyisihan anggaran pendidikan setiap tahun yang diinvestasikan. Dana ini digalang sejak 2010 atas inisiatif Menteri Keuangan saat itu Ibu Sri Mulyani. Saat ini total DPPN mencapai Rp 16 Triliun, angka fantastis yang menunjukkan keseriusan pemerintah untuk menyekolahkan anak bangsa. Alokasi DPPN melalui LPDP diantaranya untuk program beasiswa, pendanaan riset dan dana cadangan pendidikan karena bencana alam.

Beasiswa LPDP

Karena saya mendapat beasiswa LPDP, saya akan menceritakan sekilas tentang beasiswa LPDP. Jadi, program beasiswa LPDP ini meliputi beberapa jenis pendanaan beasiswa:
  1. Beasiswa Magister (luar negeri dan dalam negeri)
  2. Beasiswa Doktor (luar negeri dan dalam negeri)
  3. Beasiswa Tesis (luar negeri dan dalam negeri)
  4. Beasiswa Disertasi (luar negeri dan dalam negeri)
Jadi, SEMUA komponen di pendidikan lanjut (Postgraduate) ada di dalam skema beasiswa LPDP. Untuk detail syarat dan cara pendaftaran lihat di sini. Secara garis besar, beasiswa ini dapat di-apply siapapun, baik yang sudah bekerja, maupun belum bekerja, PNS maupun non-PNS. Beasiswa ini dapat di-apply dari mana saja, di kota besar maupun di daerah bahkan dari luar negeri, karena akan difasilitasi lewat teleconference. 

Tahapan Seleksi

Saya akan bercerita tentang tahapan seleksi yang saya alami. Awalnya informasi tentang beasiswa LPDP ini sangat simpang siur. Saya pertama kali mendapat informasi beasiswa ini dari teman saya di Kimia ITB, tapi saya memandang beasiswa ini "sebelah mata" karena merasa stereotip beasiswa dari Pemerintah Indonesia yang "nggak banget" :D. Tapi setelah melihat penjelasan di web, saya tertarik juga karena melihat dari komponen pembiayaan yang lebih banyak bagus. Sebelumnya, saya sudah mendapat Letter of Acceptance dari Nagoya University, akan tetapi sang Sensei tidak bisa menjamin memberikan living allowance, hanya bisa memberikan tuition fee, maka saya disarankan untuk mencari tambahan beasiswa untuk living allowance
Tahap pertama adalah seleksi kelengkapan dokumen. Setelah mengisi formulir pendaftaran dan mengunggah kelengkapan dokumen di sini, para pelamar menunggu untuk dilakukan seleksi kelengkapan dokumen. Alhamdulillah, saya berhasil lolos tahap pertama, untuk selanjutnya mengikuti tahap kedua yaitu seleksi wawancara.
Seleksi wawancara diselenggarakan di beberapa kota besar di Indonesia. Pemilihan lokasi wawancara berdasarkan pilihan dari pelamar sendiri, karena saya tinggal di Jogja, saya memilih untuk wawancara di Jogja. Saat itu, wawancara diselenggarakan di gedung Pascasarjana UGM. Seleksi wawancara pada dasarnya adalah konfirmasi dokumen dan "pemeriksaan" potensi diri, baik secara akademis maupun non-akademis. Pewawancara terdiri dari 3 orang, 2 orang untuk menanyakan hal-hal akademis dan 1 orang psikolog untuk menggali potensi diri.
Secara garis besar, pertanyaan wawancara saya adalah:
  1. Isi dari proposal penelitian dan aplikasi dari penelitian tersebut di Indonesia.
  2. Organisasi yang pernah diikuti.
  3. Peran untuk Indonesia.
  4. Pengalaman memimpin.
Pertanyaan tentang organisasi ternyata sangat penting. Organisasi yang dimaksud, selain organisasi perkuliahan, juga organisasi yang berkontribusi bagi masyarakat. Untungnya saya pernah dan sedang ikut Teladan07 Foundation yang bergerak di bidang pendidikan. Salah satu program yang pernah dilakukan adalah memberikan buku dan membuat perpustakaan di suatu desa di Ternate
Pengalaman memimpin juga sangat penting. Untungnya lagi, saya pernah jadi pemimpin praktikum di beberapa Laboratorium di Kimia ITB. Alhamdulillah, saya berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan lancar, dan Alhamdulillah, 2 minggu kemudian saya mendapat kabar bahwa saya lolos seleksi wawancara.

Program Kepemimpinan

 Ternyata, seleksi wawancara bukanlah akhir dari seleksi LPDP. Ada 1 program lagi yang dilakukan oleh LPDP yaitu Program kepemimpinan. Program kepemimpinan (pengayaan) ini bertujuan untuk membekali para calon penerima beasiswa dengan nilai-nilai seperti integritas, etika, wawasan global, nasionalisme dan basic skill. Untuk mengikuti Program Kepemimpinan ini harus memiliki LoA, untuk yang belum mendapatkan LoA, dapat mengikuti program kepemimpinan angkatan selanjutnya setelah mendapatkan LoA.
Program kepemimpinan dibuka pada tanggal 26 Juni 2013 bertempat di Gedung Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan di Senayan oleh Bapak Eko Prasetyo selaku Direktur Utama LPDP. Total peserta sebanyak 139 orang. Enam hari pertama berlokasi di Graha Insan Cita, di Depok. 6 hari pertama diisi dengan materi di dalam kelas dan diskusi. Pembicara yang hadir nggak keren, tapi keren banget !! Ada Dr. Imam Prasojo (akademisi UI), Prof. Nasikin (akademisi UI), Goris Mustaqim (entrepreneur), Erry Riyana (eks KPK) dan Elmier Amien (Forum Indonesia Muda). Selain itu sempat ada aktivitas di luar yaitu menonton film "Batas" dan berdiskusi langsung dengan dua pemain utamanya yaitu Marcela Zalianty dan Piet Pagau. Pelajaran tentang model organisasi ideal didapat melalui kunjungan ke Mandiri dengan pelayanan spesial selama 1 hari penuh.
Hari ke-7 diisi dengan aktifitas ke masyarakat. Kelompok saya yaitu kelompok Banjar melakukan pembuatan taman bacaan. Hari ke-8 diisi dengan outbond di daerah Cibubur. Pada saat outbond para peserta digembleng untuk bekerja sama dalam 1 tim, tidak bekerja sendiri-sendiri karena Indonesia merupakan negara kesatuan sehingga tidak boleh ada perpecahan. Selain itu, kami juga diajari bagaimana menjadi pemimpin di lapangan.
Dari wisma kegiatan bergeser ke kapal laut, tepatnya di KRI Banda Aceh 593. Sayangnya kapal tersebut hanya "parkir" di Markas TNI AL tidak ke tengah laut seperti angkatan sebelumnya. Hal ini dapat dimaklumi karena kondisi perairan yang bergelombang tinggi. Kegiatan berlangsung selama 3 hari 2 malam. Selama di kapal, para peserta mendapat materi tentang sea survival dan dikenalkan dengan kekuatan TNI AL. Selain itu, ada materi dari Dr. Marwah Daud Ibrahim tentang Mengelola Hidup dan Merencanakan Masa Depan (MHMMD). Malamnya, semua bergembira dengan adanya pentas seni dari tiap kelompok yang menggambarkan 14 suku di Indonesia. Kelompok kami membawakan lakon parodi "Putri Banjar Mencari Tulang Punggung" yang menampilkan tari Banjar, makanan khas Banjar dan puisi Banjar.  
Kelompok 10 di depan KRI Banda Aceh

Sabtu, 6 Juli 2013. Akhirnya kegiatan ini mencapai puncaknya. Kegiatan penutupan sekaligus pengumuman dilaksanakan di Graha Syawala Kementrian Keuangan. Sebelumnya, peserta dan panitia merencanakan untuk menggelar Final Project yaitu menari beberapa tarian daerah Indonesia, yaitu tari dari suku Dayak, tari Nandak Betawi dan tari Tor-tor. Saya termasuk salah satu penari Nandak Betawi dan Tor-tor. Acara secara resmi ditutup oleh Bapak Eko Prasetyo. Alhamdulillah, saya termasuk salah satu yang dinyatakan lulus program pengayaan sehingga berhak memperoleh beasiswa LPDP. Setelah pengumuman, peserta yang dinyatakan sebagai penerima beasiswa menandatangani kontrak beasiswa untuk mendapatkan Letter of Guarantee.
Beasiswa LPDP diberikan selama 48 bulan (Doktor) dan 24 bulan (Magister) yang pembiayaannya meliputi:
  1. Educational cost: Tuition fee, Registration, Application, Book, Dissertation/Thesis Graduation fee.
  2. Non-educational cost: Living allowance, Transportation, Visa, Health insurance,  Settlement allowance.
  3. International conference, International journal publication, Force majeure  
Semua biaya akan ditanggung oleh beasiswa ini. Bahkan, jika akan membawa keluarga (maks 2 orang), tunjangan keluarga juga akan ditanggung oleh LPDP.

Demikian yang bisa saya share semoga bermanfaat.
LPDP Okeeeee....  

Disclaimer 10 Juli 2015

Tulisan di atas adalah pengalaman saat saya seleksi tahun 2013. Ada banyak persyaratan baru yang dibutuhkan untuk mendaftar beasiswa LPDP. Selain itu, ada juga tahapan baru setelah wawancara yaitu essay writing dan juga leaderless group discussion.  Segala macam bentuk update silakan lihat website resmi LPDP. Untuk sampai wawancara, pengalaman saya di atas bisa jadi patokan.



Selasa, 02 Juli 2013

Taman Aksara Ceria


Pada hari ke-7, para peserta Program Pengayaan LPDP mendapat tugas untuk membuat suatu kegiatan sosial yang bersifat kreatif. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menerapkan apa yang telah kami dapat dari seminar maupun training di wisma. Kelompok kami beranggotakan 10 orang, Mas Awal, Mbak Annisa, Dati, Helen, Pak Fota, Rora, Mas Fajri, Mbak Mutia, Tiro, dan saya sendiri.
Pada kegiatan ini, kegiatan kami adalah membuka tamaan bacaan yang diberi nama Taman Aksara Ceria. Kegiatan kelompok kami dilakukan di rumah seorang warga yang juga seorang guru ngaji bernama Bapak Amin di RT 04 RW 025 Kelurahan Sukmajaya, Kota Depok. Kami tiba di lokasi sekitar pukul 07.30. Acara yang pertama kali kami lakukan adalah membersihkan rumah Bapak Ustadz dan pembuatan poster. Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa-siswi TK dan SD yang sering mengaji di rumah Pak Ustadz.
Jamaah TPA yang mengikuti acara ini

Pada kegiatan ini, Mas Awal bertindak sebagai MC acara. Pembukaan acara dimulai pada pukul 08.30. Acara dibuka oleh MC Mas Awal. Mas Awal menceritakan tentang pentingnya membaca di kehidupan sehari-hari. Acara selanjutnya adalah motivasi oleh Mas Fajri. Mas Fajri juga menekankan pentingnya membaca. Ia meceritakan tentang kewajiban membaca bagi semua orang, khususnya umat Islam. Surat di Kitab Suci Al-Qur’an yang pertama kali turun adalah Surat Al-Alaq yang menyuruh kita untuk membaca.
Mas Awal jadi MC. Foto oleh Helen

Mas Fajri cerita tentang pentingnya membaca. Foto oleh Helen

Asyik menyimak
Selanjutnya, Tiro dan Rora menjelaskan bagaimana cara peminjaman bukunya. Karena peminjam masih kecil, maka selalu diingatkan bahwa buku jangan sampai kotor. Peminjaman buku juga harus seizin oleh Pak Ustadz.
Diajarin Kakak Tiro cara pinjam buku. Foto oleh Awaluddin
Selanjutnya, Mbak Annisa menceritakan dongeng Abu Nawas. Diceritakan bahwa Abu Nawas diminta tolong oleh seorang saudagar yang kecurian 100 keping emas. Dengan kecerdikan Abu Nawas, ia berhasil menangkap pencuri tersebut. Pesan moral yang ingin disampaikan adalah jangan mencuri dan jika mendapat rezeki, maka bagilah rezeki tersebut kepada yang membutuhkan.
Kakak Anis cerita tentang Abu Nawas. Foto oleh Awaluddin
Selanjutnya, Mbak Mutia memberikan door prize. Door prize diberikan kepada para peserta yang mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Mbak Mutia. Hadiah berupa makanan kecil dan alat tulis.

Horee.. Bagi-bagi hadiah sama kakak Mutia. Foto oleh Awaluddin
Acara selanjutnya adalah kelas Inspirasi bersama saya dan Dati. Saya membagi pengalaman saya seputar cita-cita saya. Sejak kecil, saya selalu penasaran dengan fenomena-fenomena alam yang terjadi di bumi. Oleh karena itu, untuk mencari jawaban atas fenomena-fenomena tersebut, saya menjadi rajin belajar sehingga bisa seperti sekarang ini. Saya juga mendorong mereka untuk selalu rajin membaca untuk menggapai cita-cita mereka. Dati menceritakan pengalamannya di bidang teknologi pangan. Dia mengatakan bahwa pengolahan makanan tidak bisa dilakukan secara sembarangan karena harus steril. Dia juga mendorong anak-anak untuk mencuci tangan sebelum makan, dan sebisannya membawa makanan dari rumah untuk bekal sebelum berangkat sekolah.

Cerita tentang pengalaman dan cita-cita. Foto oleh Fajri



Acara terakhir adalah peresmian Taman Aksara. Pak Fota menyerahkan secara simbolis buku kepada Ustadz Amin. Beliau juga atas nama kelompok 10 memberikan bantuan kepada pengajian Pak Ustadz. Kami berharap semoga pemberian kami dapat berguna bagi dunia dan akhirat.

Mbak Mutia, Helen, Dati dan Mbak Anis pamer poster. Foto oleh Awaluddin

Peresmian dan serah terima buku dengan Pak Fota. Foto oleh Awaluddin


Senin, 01 Juli 2013

Kunjungan ke Bank Mandiri

Pada tanggal 1 Juli 2013, rombongan peserta Program Pengayaan LPDP Batch 2 melakukan kunjungan ke Bank Mandiri. Kami tiba pada sekitar pukul 08.00 di Plaza Mandiri. Acara pada hari itu dibagi menjadi 2 sesi, yaitu dari pagi hingga siang hari dan setelah siang hari hingga menjelang maghrib.
Pada sesi pagi hari, materi dibawakan oleh 2 orang yaitu Bapak Ogi Prastomiyono dan Bapak Abdul Rachman. Pemaparan oleh Bapak Ogi Prastomiyono adalah tentang Human Capital. Bahan yang beliau paparkan adalah utamanya tentang Employee Value Proposition. Apakah Employee Value Proposition itu? Employee Value Proposition adalah bertemunya apa yang menjadi keinginan pegawai dengan apa yang diberikan oleh manajemen. Mengapa harus ada Employee Value Proposition alasannya adalah supaya pegawai merasa bagian dari perusahaan. Aspek-aspek yang diperhatikan pada Employee Value Proposition adalah aspek fisik, emosi. Intelektual dan spiritual. Harapannya, dengan menerapkan Employee Value Proposition perusahaan akan menjadi terdepan, sesuai dengan nilai Mandiri “spirit memakmurkan negeri”.
Selanjutnya, paparan diberikan oleh Bapak Abdul Rachman. Beliau menceritakan tentang transformasi Mandiri mulai dari dibentuk hingga menjadi seperti sekarang ini.
Pada tahun 1997, akibat krisis moneter, Bank Indonesia melikuidasi 16 Bank. Pada tahun 1999, sebagai upaya restrukturisasi perbankan, Bank Mandiri dibentuk dari peleburan 4 Bank Indonesia, yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Expor Impor dan Bank Pembangunan Indonesia.
Pada tahun 2003 Bank Mandiri melakukan transformasi pertama, yaitu melakukan IPO. Akan tetapi, pada rentang waktu 2004, terdapat krisis kedua, banyak pejabat dan pegawai yang terlibat kejahatan seperti korupsi. Akhirnya Bank Mandiri mengalami kesulitan, seperti harga saham yang jatuh.
Untuk mengatasi masalah tersebut, pada tahun 2005 dilakukan transformasi kedua. Transformasi ini dilakukan untuk mengatasi keterpurukan. Bank Mandiri. Untuk melakukan trasnformasi tersebut, Bank Mandiri harus mengetahui masalah yang terjadi pada tubuh perusahaan.
Strategi yang dilakukan untuk mengatasi krisis ini adalah dengan langkah budaya, pengendalian non-performing loan, aliansi strategis, dan pertumbuhan bisnis.
Lini masa transformasi Bank Mandiri adalah:
·      2006-2007: Back on Track
·      2008-2009: Outperform The Market
·      2010: Shaping The End Game
Pembenahan utamanya di budaya kerja. Budaya kerja yang lama diganti menjadi budaya kerja baru. Budaya kerja yang baru di Mandiri dikenal dengan nama TIPCE.
·      T : Trust
·      I : Integrity
·      P : Professionalism
·      C : Customer Focus
·      E : Excellence
Perubahan budaya dimulai dari pimpinan ke bawah. Perubahan budaya dilakukan karena ada korelasi antara budaya kerja dengan kinerja.
Kami juga mendapat tips dari Bapak Budi Gunadi Sadikin tentang bagai mana menjadi pemimpin. Lakukanlah dengan intuisi dan perasaan. Kemudian jadilah diri sendiri dan lakukanlah yang terbaik.
Pada sesi setelah istirahat, para peserta diajak berkeliling Plaza Mandiri. Ruang yang dikunjungi adalah Ruang Treasury, Ruang server, dan Excecutive Business Lounge.

Setelah selesai kunjungan, kami diberi material perencanaan finansial oleh Ibu Maryana. Menurut saya, material finansial yang diberikan cukup mendasar, yaitu tentang merencanakan, bagaimana cara mengelola keuangan pribadi saat kuliah, dan merencanakan tabungan. Setelah selesai materi oleh Ibu Maryana, diberikan penjelasan sedikit tentang penggunaan rekening dan kartu Mandiri. Saya cukup senang dengan adanya kunjungan ini karena menambah wawasan saya dan ini pertama kalinya saya mengunjungi Bank hingga melihat bagian “dalam”-nya.