Alhamdulillah, akhirnya SK Penerima Beasiswa LPDP keluar juga. Insya Allah dengan Beasiswa tersebut saya akan melanjutkan kuliah Doktor di Negeri Matahari Terbit, tepatnya di kota Nagoya. Banyak pengorbanan yang sudah dilakukan untuk menggapai beasiswa ini (
ceileh...).
LPDP, apaan tuh?
LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) dibentuk pada tanggal 30 Januari 2012 berdasarkan keputusan Menteri Keuangan No. 18/KMK.05/2012. Lembaga ini bertujuan untuk mengelola Dana Pengembangan Pendidikan Nasional yang merupakan penyisihan anggaran pendidikan setiap tahun yang diinvestasikan. Dana ini digalang sejak 2010 atas inisiatif Menteri Keuangan saat itu Ibu Sri Mulyani. Saat ini total DPPN mencapai Rp 16 Triliun, angka fantastis yang menunjukkan keseriusan pemerintah untuk menyekolahkan anak bangsa. Alokasi DPPN melalui LPDP diantaranya untuk program beasiswa, pendanaan riset dan dana cadangan pendidikan karena bencana alam.
Beasiswa LPDP
Karena saya mendapat beasiswa LPDP, saya akan menceritakan sekilas tentang beasiswa LPDP. Jadi, program beasiswa LPDP ini meliputi beberapa jenis pendanaan beasiswa:
- Beasiswa Magister (luar negeri dan dalam negeri)
- Beasiswa Doktor (luar negeri dan dalam negeri)
- Beasiswa Tesis (luar negeri dan dalam negeri)
- Beasiswa Disertasi (luar negeri dan dalam negeri)
Jadi, SEMUA komponen di pendidikan lanjut (Postgraduate) ada di dalam skema beasiswa LPDP. Untuk detail syarat dan cara pendaftaran lihat di sini. Secara garis besar, beasiswa ini dapat di-apply siapapun, baik yang sudah bekerja, maupun belum bekerja, PNS maupun non-PNS. Beasiswa ini dapat di-apply dari mana saja, di kota besar maupun di daerah bahkan dari luar negeri, karena akan difasilitasi lewat teleconference.
Tahapan Seleksi
Saya akan bercerita tentang tahapan seleksi yang saya alami. Awalnya informasi tentang beasiswa LPDP ini sangat simpang siur. Saya pertama kali mendapat informasi beasiswa ini dari teman saya di Kimia ITB, tapi saya memandang beasiswa ini "sebelah mata" karena merasa stereotip beasiswa dari Pemerintah Indonesia yang "nggak banget" :D. Tapi setelah melihat penjelasan di web, saya tertarik juga karena melihat dari komponen pembiayaan yang lebih banyak bagus. Sebelumnya, saya sudah mendapat Letter of Acceptance dari Nagoya University, akan tetapi sang Sensei tidak bisa menjamin memberikan living allowance, hanya bisa memberikan tuition fee, maka saya disarankan untuk mencari tambahan beasiswa untuk living allowance.
Tahap pertama adalah seleksi kelengkapan dokumen. Setelah mengisi formulir pendaftaran dan mengunggah kelengkapan dokumen di sini, para pelamar menunggu untuk dilakukan seleksi kelengkapan dokumen. Alhamdulillah, saya berhasil lolos tahap pertama, untuk selanjutnya mengikuti tahap kedua yaitu seleksi wawancara.
Seleksi wawancara diselenggarakan di beberapa kota besar di Indonesia. Pemilihan lokasi wawancara berdasarkan pilihan dari pelamar sendiri, karena saya tinggal di Jogja, saya memilih untuk wawancara di Jogja. Saat itu, wawancara diselenggarakan di gedung Pascasarjana UGM. Seleksi wawancara pada dasarnya adalah konfirmasi dokumen dan "pemeriksaan" potensi diri, baik secara akademis maupun non-akademis. Pewawancara terdiri dari 3 orang, 2 orang untuk menanyakan hal-hal akademis dan 1 orang psikolog untuk menggali potensi diri.
Secara garis besar, pertanyaan wawancara saya adalah:
- Isi dari proposal penelitian dan aplikasi dari penelitian tersebut di Indonesia.
- Organisasi yang pernah diikuti.
- Peran untuk Indonesia.
- Pengalaman memimpin.
Pertanyaan tentang organisasi ternyata sangat penting. Organisasi yang dimaksud, selain organisasi perkuliahan, juga organisasi yang berkontribusi bagi masyarakat. Untungnya saya pernah dan sedang ikut Teladan07 Foundation yang bergerak di bidang pendidikan. Salah satu program yang pernah dilakukan adalah memberikan buku dan membuat perpustakaan di suatu desa di Ternate.
Pengalaman memimpin juga sangat penting. Untungnya lagi, saya pernah jadi pemimpin praktikum di beberapa Laboratorium di Kimia ITB. Alhamdulillah, saya berhasil menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan lancar, dan Alhamdulillah, 2 minggu kemudian saya mendapat kabar bahwa saya lolos seleksi wawancara.
Program Kepemimpinan
Ternyata, seleksi wawancara bukanlah akhir dari seleksi LPDP. Ada 1 program lagi yang dilakukan oleh LPDP yaitu Program kepemimpinan. Program kepemimpinan (pengayaan) ini bertujuan untuk membekali para calon penerima beasiswa dengan nilai-nilai seperti integritas, etika, wawasan global, nasionalisme dan basic skill. Untuk mengikuti Program Kepemimpinan ini harus memiliki LoA, untuk yang belum mendapatkan LoA, dapat mengikuti program kepemimpinan angkatan selanjutnya setelah mendapatkan LoA.
Program kepemimpinan dibuka pada tanggal 26 Juni 2013 bertempat di Gedung Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan di Senayan oleh Bapak Eko Prasetyo selaku Direktur Utama LPDP. Total peserta sebanyak 139 orang. Enam hari pertama berlokasi di Graha Insan Cita, di Depok. 6 hari pertama diisi dengan materi di dalam kelas dan diskusi. Pembicara yang hadir nggak keren, tapi keren banget !! Ada Dr. Imam Prasojo (akademisi UI), Prof. Nasikin (akademisi UI), Goris Mustaqim (entrepreneur), Erry Riyana (eks KPK) dan Elmier Amien (Forum Indonesia Muda). Selain itu sempat ada aktivitas di luar yaitu menonton film "Batas" dan berdiskusi langsung dengan dua pemain utamanya yaitu Marcela Zalianty dan Piet Pagau. Pelajaran tentang model organisasi ideal didapat melalui kunjungan ke Mandiri dengan pelayanan spesial selama 1 hari penuh.
Hari ke-7 diisi dengan aktifitas ke masyarakat. Kelompok saya yaitu kelompok Banjar melakukan pembuatan taman bacaan. Hari ke-8 diisi dengan outbond di daerah Cibubur. Pada saat outbond para peserta digembleng untuk bekerja sama dalam 1 tim, tidak bekerja sendiri-sendiri karena Indonesia merupakan negara kesatuan sehingga tidak boleh ada perpecahan. Selain itu, kami juga diajari bagaimana menjadi pemimpin di lapangan.
Dari wisma kegiatan bergeser ke kapal laut, tepatnya di KRI Banda Aceh 593. Sayangnya kapal tersebut hanya "parkir" di Markas TNI AL tidak ke tengah laut seperti angkatan sebelumnya. Hal ini dapat dimaklumi karena kondisi perairan yang bergelombang tinggi. Kegiatan berlangsung selama 3 hari 2 malam. Selama di kapal, para peserta mendapat materi tentang sea survival dan dikenalkan dengan kekuatan TNI AL. Selain itu, ada materi dari Dr. Marwah Daud Ibrahim tentang Mengelola Hidup dan Merencanakan Masa Depan (MHMMD). Malamnya, semua bergembira dengan adanya pentas seni dari tiap kelompok yang menggambarkan 14 suku di Indonesia. Kelompok kami membawakan lakon parodi "Putri Banjar Mencari Tulang Punggung" yang menampilkan tari Banjar, makanan khas Banjar dan puisi Banjar.
|
Kelompok 10 di depan KRI Banda Aceh |
Sabtu, 6 Juli 2013. Akhirnya kegiatan ini mencapai puncaknya. Kegiatan penutupan sekaligus pengumuman dilaksanakan di Graha Syawala Kementrian Keuangan. Sebelumnya, peserta dan panitia merencanakan untuk menggelar Final Project yaitu menari beberapa tarian daerah Indonesia, yaitu tari dari suku Dayak, tari Nandak Betawi dan tari Tor-tor. Saya termasuk salah satu penari Nandak Betawi dan Tor-tor. Acara secara resmi ditutup oleh Bapak Eko Prasetyo. Alhamdulillah, saya termasuk salah satu yang dinyatakan lulus program pengayaan sehingga berhak memperoleh beasiswa LPDP. Setelah pengumuman, peserta yang dinyatakan sebagai penerima beasiswa menandatangani kontrak beasiswa untuk mendapatkan Letter of Guarantee.
Beasiswa LPDP diberikan selama 48 bulan (Doktor) dan 24 bulan (Magister) yang pembiayaannya meliputi:
- Educational cost: Tuition fee, Registration, Application, Book, Dissertation/Thesis Graduation fee.
- Non-educational cost: Living allowance, Transportation, Visa, Health insurance, Settlement allowance.
- International conference, International journal publication, Force majeure
Semua biaya akan ditanggung oleh beasiswa ini. Bahkan, jika akan membawa keluarga (maks 2 orang), tunjangan keluarga juga akan ditanggung oleh LPDP.
Demikian yang bisa saya share semoga bermanfaat.
LPDP Okeeeee....
Disclaimer 10 Juli 2015
Tulisan di atas adalah pengalaman saat saya seleksi tahun 2013. Ada banyak persyaratan baru yang dibutuhkan untuk mendaftar beasiswa LPDP. Selain itu, ada juga tahapan baru setelah wawancara yaitu essay writing dan juga leaderless group discussion. Segala macam bentuk update silakan lihat website resmi LPDP. Untuk sampai wawancara, pengalaman saya di atas bisa jadi patokan.