Senin, 01 Juli 2013

Hari ke- 5: Presentation Skill and Social Media

Program Pengayaan LPDP akhirnya sudah masuk ke hari ke-5. Pada hari ini, menurut jadwal ada 2 sesi utama, yaitu sesi Presentation Skill dari pagi hingga makan siang dan sesi Social Media dari setelah makan siang hingga sore. Ini berarti tema hari ini mencakup penggunaan multimedia untuk membantu mempermudah kehidupan.
Sesi pertama dibawakan oleh Tedy Sitepu. Beliau adalah lulusan dari Sekolah Tinggi Administrasi Negara dan Universitas Paramadina. Beliau menjelaskan bagaimana suatu presentasi dapat memiliki dampak yang bersifat positif kepada presenter dan pendengarnya. Kuliah beliau dimulai dari pendahuluan tentang apa itu presentasi. Secara umum, presentasi adalah cara menyajikan sesuatu kepada orang lain. Presentasi tidak harus selalu menampilkan slide hasil software powerpoint tetapi juga dalam bentuk peragaan lain, seperti makanan, maupun pertunjukan seni.
Banyak hal yang harus diperhatikan di dalam presentasi, khususnya presentasi akademik maupun professional. Presentasi harus disiapkan dengan benar-benar matang. Kita dapat menganalogikan presentasi sebagai gunung es. Pada gunung es, ada bagian gunung es yang terlihat dan ada yang tidak terlihat. Bagian yang terlihat biasanya ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan bagian yang tidak terlihat. Pada analogi ini, waktu presentasi dianggap sebagai bagian yang terlihat dan waktu persiapan presentasi dianalogikan dengan bagian gunung es yang tidak terlihat. Hal ini menandakan bahwa waktu persiapan presentasi jauh lebih besar dibandingkan dengan waktu presentasi itu.
Banyak hal yang harus disiapkan di dalam presentasi. Kita harus tahu apa yang akan kita presentasikan. Kita juga harus melihat apa tujuan kita presentasi. Umumnya, cara membuat alur presentasi adalah dengan cara membuat daftar apa saja yang akan dipresentasikan. Dimulai dari tema presentasi, kemudian tujuan, siapa penonton atau pendengarnya, apa bagian-bagian presentasi, bahan-bahan atau material apa yang dibutuhkan untuk presentasi, hingga alokasi waktu untuk presentasi.
Untuk hal teknis, ternyata banyak juga yang harus dipersiapkan. Bapak Tedy mengajarkan bagaimana membuat layout yang bagus, meletakkan dan menyusun gambar yang tepat, memilih huruf untuk presentasi, menyusun grafik dan lain-lain. Pemilihan desain yang salah, akan membuat presentasi menjadi tidak menarik. Semoga dengan kuliah yang Bapak Tedy berikan, dapat membuat presentasi kita lebih baik dan penonton ataupun pendengar dapat memahami dan mengerti tentang presentasi tersebut.
Pada sesi selanjutnya pembicara adalah Bapak Yunus Bani. Pembicara ini cukup lucu, karena selama pembicaraan sering membuat lelucon-lelucon yang kadang-kadang membuat tertawa, kadang-kadang garing. Pada sesi ini kami berdiskusi banyak tentang manfaat media social di kehidupan sehari-hari.
Media social dan internet, dapat diibaratkan sebagai pisau bermata dua, kadang-kadang bisa dipakai untuk kegiatan positif, kadang-kadang bisa juga dipakai untuk kegiatan negatif. Tujuan media sosial, sebenarnya adalah mengirimkan pengetahuan (delivering knowledge) kepada masyarakat.
Media social adalah media yang dapat digunakan untuk kegiatan sosial. Media yang dimaksud adalah media melalui dunia maya atau internet. Banyak media sosial yang terdapat di dunia. Media social tersebut antara lain Facebook, Twitter, Blog, Youtube, Myspace danl lain-lain.
Pada diskusi kali ini, media yang dibahas adalah Facebook dan Twitter. Penggunaan Facebook di Indonesia sudah cukup umum di kalangan masyarakat Indonesia.
Facebook merupakan media social yang dapat digunakan sebagai media promosi diri. Di Facebook, kita bisa menaruh foto kita sebagai foto profil yang dapat “menjual” penampilan kita. Selain itu, biodata yang terdapat di facebook dapat kita lengkapi dengan data riwayat hidup kita yang sebenarnya. Akan tetapi, Facebook juga sering “disalahgunakan” oleh orang-orang yang tidak mengetahui cara pemakaiannya. Kita sering menemukan pengguna Facebook dengan nama maupun biodata yang palsu. Apalagi ditambah dengan status yang luar biasa menjengkelkan. Tentu hal tersebut sangat menjengkelkan kita, sebenarnya solusinya sederhana, remove saja orang-orang itu.
Bagaimana supaya kita tidak “terjebak” seperti orang-orang itu? Kita harus tahu etika  penggunaan Facebook. Apa etika-etika tersebut? Pertama, gunakan nama asli di Facebook. Selanjutnya, jangan lakukan tagging foto sembarangan. Tag foto hanya dilakukan jika ada teman yang memang berada di dalam foto tersebut. Yang paling penting, jangan buat status yang tidak penting dan terlalu sering. Facebook bukan diari pribadi. Tulislah status Facebook yang penting dan positif. Yang penting juga, Facebook adalah untuk manusia, bukan robot, sehingga Facebook harus dikelola dengan sebenar-benarnya.

Untuk Twitter, penggunaannya agak berbeda dengan Facebook. Twitter hanya dibatasi oleh 140 kata. Dengan batasan ini, usahakan tulis Twitter yang penuh makna. Jika kita ingin membagi sesuatu kepada pengikut kita, maka sebaiknya kita lakukan kultwit. Dengan mengetahui dan memahami penggunaan Facebook dan Twitter dengan baik, kita dapat memberikan personal branding yang positif pada diri kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar