Senin, 01 Juli 2013

Kunjungan ke Bank Mandiri

Pada tanggal 1 Juli 2013, rombongan peserta Program Pengayaan LPDP Batch 2 melakukan kunjungan ke Bank Mandiri. Kami tiba pada sekitar pukul 08.00 di Plaza Mandiri. Acara pada hari itu dibagi menjadi 2 sesi, yaitu dari pagi hingga siang hari dan setelah siang hari hingga menjelang maghrib.
Pada sesi pagi hari, materi dibawakan oleh 2 orang yaitu Bapak Ogi Prastomiyono dan Bapak Abdul Rachman. Pemaparan oleh Bapak Ogi Prastomiyono adalah tentang Human Capital. Bahan yang beliau paparkan adalah utamanya tentang Employee Value Proposition. Apakah Employee Value Proposition itu? Employee Value Proposition adalah bertemunya apa yang menjadi keinginan pegawai dengan apa yang diberikan oleh manajemen. Mengapa harus ada Employee Value Proposition alasannya adalah supaya pegawai merasa bagian dari perusahaan. Aspek-aspek yang diperhatikan pada Employee Value Proposition adalah aspek fisik, emosi. Intelektual dan spiritual. Harapannya, dengan menerapkan Employee Value Proposition perusahaan akan menjadi terdepan, sesuai dengan nilai Mandiri “spirit memakmurkan negeri”.
Selanjutnya, paparan diberikan oleh Bapak Abdul Rachman. Beliau menceritakan tentang transformasi Mandiri mulai dari dibentuk hingga menjadi seperti sekarang ini.
Pada tahun 1997, akibat krisis moneter, Bank Indonesia melikuidasi 16 Bank. Pada tahun 1999, sebagai upaya restrukturisasi perbankan, Bank Mandiri dibentuk dari peleburan 4 Bank Indonesia, yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Expor Impor dan Bank Pembangunan Indonesia.
Pada tahun 2003 Bank Mandiri melakukan transformasi pertama, yaitu melakukan IPO. Akan tetapi, pada rentang waktu 2004, terdapat krisis kedua, banyak pejabat dan pegawai yang terlibat kejahatan seperti korupsi. Akhirnya Bank Mandiri mengalami kesulitan, seperti harga saham yang jatuh.
Untuk mengatasi masalah tersebut, pada tahun 2005 dilakukan transformasi kedua. Transformasi ini dilakukan untuk mengatasi keterpurukan. Bank Mandiri. Untuk melakukan trasnformasi tersebut, Bank Mandiri harus mengetahui masalah yang terjadi pada tubuh perusahaan.
Strategi yang dilakukan untuk mengatasi krisis ini adalah dengan langkah budaya, pengendalian non-performing loan, aliansi strategis, dan pertumbuhan bisnis.
Lini masa transformasi Bank Mandiri adalah:
·      2006-2007: Back on Track
·      2008-2009: Outperform The Market
·      2010: Shaping The End Game
Pembenahan utamanya di budaya kerja. Budaya kerja yang lama diganti menjadi budaya kerja baru. Budaya kerja yang baru di Mandiri dikenal dengan nama TIPCE.
·      T : Trust
·      I : Integrity
·      P : Professionalism
·      C : Customer Focus
·      E : Excellence
Perubahan budaya dimulai dari pimpinan ke bawah. Perubahan budaya dilakukan karena ada korelasi antara budaya kerja dengan kinerja.
Kami juga mendapat tips dari Bapak Budi Gunadi Sadikin tentang bagai mana menjadi pemimpin. Lakukanlah dengan intuisi dan perasaan. Kemudian jadilah diri sendiri dan lakukanlah yang terbaik.
Pada sesi setelah istirahat, para peserta diajak berkeliling Plaza Mandiri. Ruang yang dikunjungi adalah Ruang Treasury, Ruang server, dan Excecutive Business Lounge.

Setelah selesai kunjungan, kami diberi material perencanaan finansial oleh Ibu Maryana. Menurut saya, material finansial yang diberikan cukup mendasar, yaitu tentang merencanakan, bagaimana cara mengelola keuangan pribadi saat kuliah, dan merencanakan tabungan. Setelah selesai materi oleh Ibu Maryana, diberikan penjelasan sedikit tentang penggunaan rekening dan kartu Mandiri. Saya cukup senang dengan adanya kunjungan ini karena menambah wawasan saya dan ini pertama kalinya saya mengunjungi Bank hingga melihat bagian “dalam”-nya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar