Selasa, 02 Juli 2013

Taman Aksara Ceria


Pada hari ke-7, para peserta Program Pengayaan LPDP mendapat tugas untuk membuat suatu kegiatan sosial yang bersifat kreatif. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menerapkan apa yang telah kami dapat dari seminar maupun training di wisma. Kelompok kami beranggotakan 10 orang, Mas Awal, Mbak Annisa, Dati, Helen, Pak Fota, Rora, Mas Fajri, Mbak Mutia, Tiro, dan saya sendiri.
Pada kegiatan ini, kegiatan kami adalah membuka tamaan bacaan yang diberi nama Taman Aksara Ceria. Kegiatan kelompok kami dilakukan di rumah seorang warga yang juga seorang guru ngaji bernama Bapak Amin di RT 04 RW 025 Kelurahan Sukmajaya, Kota Depok. Kami tiba di lokasi sekitar pukul 07.30. Acara yang pertama kali kami lakukan adalah membersihkan rumah Bapak Ustadz dan pembuatan poster. Sasaran dari kegiatan ini adalah siswa-siswi TK dan SD yang sering mengaji di rumah Pak Ustadz.
Jamaah TPA yang mengikuti acara ini

Pada kegiatan ini, Mas Awal bertindak sebagai MC acara. Pembukaan acara dimulai pada pukul 08.30. Acara dibuka oleh MC Mas Awal. Mas Awal menceritakan tentang pentingnya membaca di kehidupan sehari-hari. Acara selanjutnya adalah motivasi oleh Mas Fajri. Mas Fajri juga menekankan pentingnya membaca. Ia meceritakan tentang kewajiban membaca bagi semua orang, khususnya umat Islam. Surat di Kitab Suci Al-Qur’an yang pertama kali turun adalah Surat Al-Alaq yang menyuruh kita untuk membaca.
Mas Awal jadi MC. Foto oleh Helen

Mas Fajri cerita tentang pentingnya membaca. Foto oleh Helen

Asyik menyimak
Selanjutnya, Tiro dan Rora menjelaskan bagaimana cara peminjaman bukunya. Karena peminjam masih kecil, maka selalu diingatkan bahwa buku jangan sampai kotor. Peminjaman buku juga harus seizin oleh Pak Ustadz.
Diajarin Kakak Tiro cara pinjam buku. Foto oleh Awaluddin
Selanjutnya, Mbak Annisa menceritakan dongeng Abu Nawas. Diceritakan bahwa Abu Nawas diminta tolong oleh seorang saudagar yang kecurian 100 keping emas. Dengan kecerdikan Abu Nawas, ia berhasil menangkap pencuri tersebut. Pesan moral yang ingin disampaikan adalah jangan mencuri dan jika mendapat rezeki, maka bagilah rezeki tersebut kepada yang membutuhkan.
Kakak Anis cerita tentang Abu Nawas. Foto oleh Awaluddin
Selanjutnya, Mbak Mutia memberikan door prize. Door prize diberikan kepada para peserta yang mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Mbak Mutia. Hadiah berupa makanan kecil dan alat tulis.

Horee.. Bagi-bagi hadiah sama kakak Mutia. Foto oleh Awaluddin
Acara selanjutnya adalah kelas Inspirasi bersama saya dan Dati. Saya membagi pengalaman saya seputar cita-cita saya. Sejak kecil, saya selalu penasaran dengan fenomena-fenomena alam yang terjadi di bumi. Oleh karena itu, untuk mencari jawaban atas fenomena-fenomena tersebut, saya menjadi rajin belajar sehingga bisa seperti sekarang ini. Saya juga mendorong mereka untuk selalu rajin membaca untuk menggapai cita-cita mereka. Dati menceritakan pengalamannya di bidang teknologi pangan. Dia mengatakan bahwa pengolahan makanan tidak bisa dilakukan secara sembarangan karena harus steril. Dia juga mendorong anak-anak untuk mencuci tangan sebelum makan, dan sebisannya membawa makanan dari rumah untuk bekal sebelum berangkat sekolah.

Cerita tentang pengalaman dan cita-cita. Foto oleh Fajri



Acara terakhir adalah peresmian Taman Aksara. Pak Fota menyerahkan secara simbolis buku kepada Ustadz Amin. Beliau juga atas nama kelompok 10 memberikan bantuan kepada pengajian Pak Ustadz. Kami berharap semoga pemberian kami dapat berguna bagi dunia dan akhirat.

Mbak Mutia, Helen, Dati dan Mbak Anis pamer poster. Foto oleh Awaluddin

Peresmian dan serah terima buku dengan Pak Fota. Foto oleh Awaluddin


1 komentar: